USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM:
EKSPLORASI BAKTERI ENDOFIT PADA RIMPANG LENGKUAS
MERAH YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTAGONIS PENYAKIT BULAI (Peronoschlerospora maydis)
PADA TANAMAN JAGUNG
BIDANG KEGIATAN:
PKM-P
Diusulkan Oleh:
Mochamad Adi Satriyo 125040200113003 / 2012
Risky
Widayanti 125040200113002
/ 2012
Nedha
115040201113002
/ 2011
Thalia Eka Vatikasari 135040118133005
/ 2013
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
PENGESAHAN
USULAN PKM-PENELITIAN
|
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN.......................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................
iv
RINGKASAN ................................................................................................. 1
BAB
I. PENDAHULUAN ............................................................................. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 4
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 6
BAB IV. BIAYA
DAN JADWAL
KEGIATAN .......................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ..................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................ 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ....................................................... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................... 18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian
Tugas ............. 21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua .............................................................. 22
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Operasional Penelitian....................................................... 6
RINGKASAN
Eksplorasi Bakteri Endofit pada Rimpang Lengkuas
Merah yang Berpotensi Sebagai Antagonis Penyakit Bulai ( Peronoschlerospora maydis ) pada Tanaman Jagung
Di susun oleh :
Mochamad Adi Satriyo, Risky
Widayanti, Nedha, Thalia Eka Vatikasari Universitas Brawijaya Kampus IV, Jalan Himalaya,
Kediri 64114
Jagung
(Zea Mays) merupakan bahan pangan
sumber karbohidrat kedua setelah beras. Disamping sebagai bahan pangan,
komoditi ini juga dikonsumsi sebagai bahan pakan ternak dan bahan baku industri.
Namun, saat ini produksi jagung mengalami penurunan produksi. Hal ini berkaitan
dengan serangan dari beberapa patogen penyebab penyakit, diantaranya yaitu
patogen penyakit bulai. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Peronoschlerospora maydis. Selama ini penanggulangan penyakit bulai
yang umum dilakukan oleh petani adalah perlakuan benih dengan fungisida
(saromil/ridomil). Padahal penggunaan bahan kimia ini sangat merugikan
khususnya pada lingkungan. Oleh karena itu, salah satu alternatif dalam
mengurangi dampak yang sangat merugikan tersebut yaitu menggunakan agen
pengendali hayati (APH ).
Bakteri
endofit merupakan bakteri yang hidup di dalam jaringan tanaman. Bakteri ini
dapat menginduksi ketahanan tanaman, sehingga menstimulasi tanaman
untuk meningkatkan produksi senyawa metabolit yang berperan dalam ketahanan
tanaman. Lengkuas Merah mengandung senyawa yang berfungsi sebagai antijamur.
Diduga pada lengkuas merah ini juga mengandung bakteri endofit yang mampu memproduksi senyawa metabolit yang
sama dengan lengkuas merah.
Pada
penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan masing-masing perlakuan bakteri
pada jagung diulang 3 kali, dengan tiap ulangan berisi 5 tanaman yaitu
perlakuan P0 (Perendaman Jagung dengan air (Kontrol)); P1 (Perendaman Jagung
dengan bakteri endofit A); P2 (Perendaman Jagung dengan bakteri endofit B); P3 (Perendaman
Jagung dengan bakteri endofit C). Pada tahap pelaksanaan awal penelitian
dilakukan isolasi bakteri endofit pada rimpang lengkuas merah. Setelah itu,
bakteri tersebut dipurifikasi dan diidentifikasi. Setelah didapat bakteri yang
berkoloni tunggal, kemudian dilanjutkan pada perlakuan benih dengan perendaman
menggunakan bakteri yang telah diisolasi. Kumpulan dari konidia P. maydis
selanjutnya diinokulasikan pada jagung yang telah tumbuh. Dan pada tahap
terakhir dilakukan pengamatan dan analisa data.
Kata Kunci : jagung, Peronoschlerospora maydis, endofit,
lengkuas merah
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jagung
(Zea Mays) merupakan bahan pangan
sumber karbohidrat kedua setelah beras. Disamping sebagai bahan pangan,
komoditi ini juga dikonsumsi sebagai bahan pakan ternak dan bahan baku industri
(Najayati dan Danarti, 1999). Namun pada saat ini produksi jagung menurun,
salah satu penyebabnya adalah penyakit bulai. Pada tahun 2011,
penyakit bulai menyebabkan hasil produksi jagung nasional mengalami penurunan
yaitu sebesar 18,4 juta ton menjadi 17,6 juta ton (BPS, 2011).
Penyakit bulai
disebabkan oleh jamur Peronosclerospora maydis. Penyakit ini dapat
menimbulkan kehilangan hasil hingga 100% (Shurtleff 1980; Subandi et al., 1996). Penyakit ini menyerang
daun dan tongkol pada tanaman jagung. Selama ini penanggulangan penyakit bulai
yang umum dilakukan oleh petani adalah perlakuan benih dengan fungisida
(saromil/ridomil). Padahal
banyak dampak negatif akibat penggunaan pestisida kimia tersebut, diantaranya
penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen dan pencemaran lingkungan
(air dan tanah ) oleh residu bahan kimia. Dalam upaya mengurangi dampak negatif
penggunaan bahan kimia terhadap lingkungan maupun hasil produksi maka
penggunaan agens pengendali hayati (APH) merupakan salah satu alternatifnya.
Beberapa
mikroorganisme yang hidup di alam, mampu bersimbiosis dengan
tanaman misalnya dengan hidup di dalam jaringan tanaman itu
sendiri. Mikroorganisme disebut sebagai endofit
jika berada dalam tubuh tumbuhan setidaknya satu bagian dari siklus hidupnya
serta tidak
menyebabkan penyakit (patogen)
melainkan dapat menginduksi ketahanan tanaman. Mekanisme bakteri
endofit dalam menginduksi ketahanan adalah dengan mengkolonisasi jaringan dalam
tanaman, sehingga menstimulasi tanaman untuk meningkatkan produksi senyawa
metabolit yang berperan dalam ketahanan tanaman, di antaranya enzim
peroksidase, peningkatan aktifitas kitinase, β-1,3 glucanase, dan pathogenesis
related protein, fitoaleksin (Press et al., 1997).
Metabolit bioaktif tersebut dapat bermanfaat dibidang industri pertanian
maupun farmasi, diantaranya dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, zat
pengatur tumbuh tanaman dan sebagai anti tumor (Strobel et al, 1996). Banyak
penelitian mulai dilakukan mengenai pemanfaatan
bakteri endofit, karena adanya
kemungkinan terjadi transfer genetik antara tanaman inang dengan mikroba endofitnya, sehingga
diharapkan zat-zat yang bermanfaat pada tanaman juga bisa dihasilkan oleh
mikroba endofitnya (Syarmalina et al., 2007).
Lengkuas
merah merupakan tanaman yang termasuk dalam familia Zingiberaceae. Rimpangnya banyak digunakan untuk aroma masakan, dan
juga digunakan untuk obat. Lengkuas merah (Alpinia purpurata
K. Schum) adalah salah satu tanaman yang mengandung mikroba endofit. Potensi
bakteri endofit dalam rimpang lengkuas merah merupakan salah satu solusi bagi
merebaknya penyakit yang disebabkan oleh jamur, salah satunya penyakit bulai.
Oleh karena itu,
diharapkan dengan
adanya penelitian mengenai eksplorasi
bakteri endofit pada rimpang lengkuas merah sebagai agen hayati dapat menjadi solusi
bagi petani dalam menekan penyakit bulai serta sebagai alternatif lain
yang lebih efektif untuk mengganti peranan pestisida kimia yang mempunyai
banyak dampak negatif .
1.2. Rumusan
Masalah
a.
Bakteri
apa saja yang terdapat pada
rimpang lengkuas merah?
b.
Bagaimana daya antagonis bakteri
endofit pada rimpang lengkuas merah
terhadap penyakit bulai?
c.
Seberapa besar efektifitas bakteri endofit dalam menekan penyakit bulai?
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
a.
Mengetahui
bakteri apa saja yang terdapat pada rimpang
lengkuas merah.
b.
Mendapatkan bakteri
yang efektif terhadap penyakit bulai pada jagung.
c.
Mengetahui efektifitas
pengendalian penyakit bulai dengan menggunakan bakteri endofit pada rimpang
lengkuas merah.
1.4. Manfaat
Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat
terutama petani, diantaranya:
1.
Mengendalikan
penyakit bulai jagung (Peronoschlerospora maydis) dengan agen hayati yang
efektif dan efisien.
2.
Peneliti, menambah
informasi mengenai pemanfaatan bakteri endofit pada rimpang lengkuas merah.
1.5. Luaran Yang
Diharapkan
Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
mendapatkan bakteri endofit yang efektif sebagai agen hayati untuk
pengendalian penyakit bulai.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Jagung
Tanaman jagung
termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea may. Klasifikasi tanaman jagung adalah sebagai
berikut: Kingdom : Plantae, Divisio: Spermatophyta, Sub division :Angiospermae,
Kelas :Monocotyledonae, Ordo : Poales, Famili : Poaceae,
Genus : Zea, Spesies : Zea mays. Tanaman jagung dapat tumbuh di
dataran rendah sampai dataran tinggi 1300 m (dpl), kisaran suhu antara 13ºC
sampai 38ºC, dengan curah hujan ideal sekitar 85 - 200 mm per tahun selama masa
pertumbuhan (Djaenuddin,
1994).
.Penanaman jagung (Zea mays) umunya dilakukan dilahan
kering (tegalan) dan lahan basah (sawah). Tanaman jagung di lahan kering
umumnya dikaitkan dengan pola tanam yang sesuai pada daerah setempat. Sementara penanaman
jagung di lahan sawah umumnya dilakukan pada musim kemarau setelah panen
tanaman padi. Kemasaman tanah yang cocok adalah pada pH tanah 6,0 – 7,0
(Djaenuddin, 1994).
2.2. Penyakit Bulai pada
Jagung.
Bulai
disebabkan jamur obligat (Peronosclerospora
maydis). Persebaran penyakit ini melalui angin dan terjadi
pada daerah dataran rendah dengan suhu optimum 15oC-30oC
(Bustaman dan Kimigakufuro, 1981). Konidia jamur terbentuk pada kelembaban >85% (Shenoi
dan Ramalingham, 1979).
Penyakit
bulai lebih banyak menyerang pada tanaman jagung di musim hujan. Jika musim hujan
datangnya lebih awal maka penyakit bulai akan lebih merata dan merugikan (van
Hall,1919). Infeksi jamur P. Maydis terjadi jika ada air, baik itu air
embun maupun air hujan. Di waktu malam, di dalam
corong daun tanaman jagung muda selalu terdapat air hujan. Menurut
Semangun dan Sumadi (1971) air hujan ini sangat membantu perkembangan spora P.
Maydis.
2.3. Lengkuas Merah
Lengkuas berasal dari famili Zingiberaceae yang merupakan
tanaman herba berumur panjang yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dan obat-obatan
(Sinaga, 2000). Untuk
syarat tumbuh lengkuas adalah lengkuas dapat hidup di dataran rendah sampai
dataran tinggi sekitar 1200 m dpl, curah hujan 2500-4000 mm/tahun, suhu udara
29- 25º C, kelembaban sedang, dan penyinaran tinggi. Jenis tanah yang cocok
untuk tanaman ini adalah latosol warna merah cokelat, andosol, dan alluvial dengan
tekstur lempung berliat, lempung berpasir, lempung merah, dan lateristik
(Cheppy S., 2005).
Rimpang lengkuas mengandung karbohidrat,
lemak, sedikit protein, mineral (K,P,Na), dan berbagai komponen lain yang susunannya
belum diketahui. Rimpang lengkuas segar mengandung air sebesar 75 %, dalam
bentuk kering mengandung 22.44 % karbohidrat, 3.07% protein dan sekitar 0.07 %
senyawa kamferid (Darwis et al., 1991). Lengkuas berimpang
merah lebih sering digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional (Darwis et al.,1991).
2.4. Mikroba Endofit
Mikroba endofit merupakan mikroba yang
hidup di dalam jaringan tanaman pada periode tertentu dan mampu hidup dengan
membentuk koloni dalam jaringan tanaman tanpa membahayakan inangnya (Radji, 2005). Mikroba indofitik yang
hidup dalam jaringan tumbuhan tidak bersifat merugikan bagi tanaman, bahkan
menguntungkan karena dapat menghasilkan berbagai senyawa aktif yang diperlukan
oleh tumbuhan (Sukiman
2004 dalam Sukiman
2009). Bakteri ini hidup
karena adanya senyawa organik seperi fruktosa, sukrosa, asam organik, asam
amino dan vitamin yang dijadikan
sebagai sumber karbon, energy, dan senyawa pemicu tubuh. Mikroba endofit dapat
di isolasi dari jaringan akar, batang dan jamur, dan yang paling umum ditemukan
adalah fungi (Strobe
& daisy, 2003).
Usaha
untuk mencari antibiotik yang dihasilkan oleh mikroorganisme endofit yang
terdapat di dalam jaringan tanaman dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
antibiotik yang bersifat memiliki aktifitas tinggi terhadap mikroba patogen;
toksisitas rendah terhadap hewan, manusia maupun tumbuhan; spektrum luas;
stabilitas baik; dan karakteristik farmakokinetik memuaskan (Salhi, 1992 dan
Vandamme, 1984). Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh mikroorganisme endofit
merupakan senyawa antibiotik yang mampu melindungi tanaman dari serangan hama
insekta, mikroba patogen, atau hewan pemangsanya, sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai agen biokontrol (Wahyudi, 1997 dan Sumaryono, 1999).
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Operasional
Operasionalisasi
penelitian terdiri dari proses isolasi bakteri endofit pada rimpang lengkuas
merah terhadap tanaman jagung dalam menginduksi ketahanan tanaman terhadap
serangan penyakit Bulai (Peronoschlerospora maydis).
Persiapan
Penelitian
|
Purifikasi
|
Identifikasi
|
Isolasi Bakteri Endofit dari Rimpang Lengkuas Merah
|
Penanaman Jagung
|
Aplikasi Perlakuan Benih Jagung
|
Pengamatan Pertumbuhan Jagung
|
Analisa Data
|
Variabel pengamatan
|
Gambar
1. Kerangka Operasional Penelitian
Sumber : Tim
Penulis
3.2. Tempat dan Waktu
Penelitian
dilaksanakan di laboratorium Fitopatologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan,
Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang pada bulan Januari-Mei 2013.
3.3. Alat dan Bahan
Alat
yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: oven, autoklaf, laminar air
flow, inkubator,
timbangan digital, kompor listrik, gelas ukur, labu erlenmeyer, cawan petri,
polibag, tabung reaksi, rak tabung, bunsen, gelas ukur, kertas saring, Wrapping,
aluminium foil, pipet, pinset, spatula, gunting, pisau, koran, plastik, kapas,
kertas label, spidol, scalpel, ose, dan penggaris. Bahan yang digunakan
dalam penelitian adalah media Natrium Agar
(23gr/1L), plastic wrapping, rimpang lengkuas merah, aquades
steril, alkohol 70% , tanah dan buku identifikasi bakteri.
3.4. Rancangan Penelitian
Penelitian
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Masing-masing perlakuan bakteri pada
jagung diulang 3 kali, dengan tiap ulangan berisi 5 tanaman. Total
tanaman penelitian 60 pot perlakuan jagung sebagai berikut:
P0 : Perendaman Jagung dengan air (Kontrol)
P1 : Perendaman Jagung dengan bakteri
endofit A
P2 : Perendaman Jagung dengan bakteri
endofit B
P3 : Perendaman Jagung dengan bakteri
endofit C
3.5 Pelaksanaan
Penelitian
3.5.1 Isolasi Bakteri Endofit Rimpang Lengkuas
5.1.1 Pengambilan
Sampel Rimpang Lengkuas
Sampel
rimpang lengkuas diperoleh dari alam yang kemudian rimpang lengkuas dijadikan
sebagai sampel untuk isolasi bakteri endofit.
5.1.2 Isolasi Bakteri Endofit Rimpang
Isolasi bakteri endofit dilakukan
dengan metode tanam langsung, yaitu pertama
rimpang dicuci dibawah air mengalir, kemudian dipotong melintang dengan ukuran
± 1 cm. Kemudian potongan tersebut dimasukan ke dalam rendaman
alkohol 70% selama 1 menit dan aquades 1 menit. Selanjutnya, potongan
sampel dikeringkan di atas kertas saring steril selama beberapa menit. Masing–masing potongan
sampel diletakkan di atas media Natrium Agar (23gr/1L). Tiap cawan berisi 1 potongan sampel rimpang. Selama pekerjaan dilakukan di
dalam laminar air flow, dan kemudian inkubasi selama 2 hari pada suhu 27-29oC
(suhu ruang). Isolat endofit yang menunjukkan sifat morfologi bakteri
dipindahkan ke media NA yang baru.
5.1.3 Purifikasi dan Identifikasi
Setelah koloni tumbuh pada biakan media, periksa kembali secara makroskopis
apakah terdapat perbedaan morfologis dalam satu cawan media biakan. Apabila
terdapat perbedaan bentuk, ukuran, dan warna, maka dilakukan purifikasi atau
pemurnian. Ambil streak (goreskan) bakteri yang muncul (berbeda) ke media padat
NA yang baru. Amati hingga kita memperoleh koloni tunggal yang morfologinya
sama tiap cawan petri. Setelah kita mendapatkan koloni tunggal maka kita
lakukan identifikasi bakteri dari tiap-tiap koloni berbeda yang kita dapatkan.
Skema identifikasi bakteri yang paling umum digunakan yaitu buku Bergey;s
Manual Of Determinative Bacteriology. Dalam buku tersebut memuat semua
identifikasi sifat-sifat bakteri yang telah dikenal dan berhasil ditemukan.
Setelah itu, kita membuat suspensi bakteri dengan cara menambahkan aquades 5 ml
ke masing – masing cawan petri, kita aduk dengan batang L kemudian dimasukan
kedalam tabung reaksi. Kepekatan
bakteri pada masing-masing perlakuan 108 yang kita lihat melaui Spektrofotometer.
5.1.4 Perlakuan Benih Jagung dan Penanaman
Benih
jagung dicuci bersih dan disiapkan pada wadah yang steril. Kemudian benih
direndam dengan isolat bakteri endofit rimpang lengkuas merah selama 48 jam dan
pada perlakuan kontrol benih direndam dengan air. Sebelum dikecambahkan, benih
yang sudah direndam dikeringanginkan. Media tanam yang digunakan adalah tanah
bertekstur lempung atau liat berdebu (Latosol) yang sudah dilakukan sterilisasi
terlebih dahulu dengan formalin 4%, kemudian dimasukan kedalam polybag
berukuran 2 kg. Persemaian diupayakan dalam tempat yang teduh dan selalu dalam
kondisi lembab dengan melakukan penyiraman setiap hari.
5.1.5 Inokulasi Peronoschlerospora maydis
Konidia
P. Maydis dikumpulkan dari tanaman jagung yang sakit (terinfeksi) pada pagi
hari sekitar pukul 03:00 pagi. Spora konidia yang melekat pada daun yang terinfeksi disesuaikan
pada larutan gula 2% (dijadikan suspensi). Suspensi konidia P. Maydis diinokulasi
selama 1 minggu setelah tanam pada daun tanaman jagung secara merata sebanyak 5 ml per
tanaman, usahakan tepat mengenai titik tumbuh jagung.
5.1.6 Variabel Pengamatan dan Analisa Data
Variabel
Pengamatan yang dilakukan meliputi pertumbuhan jagung (tinggi tanaman,
diameter batang dan jumlah daun).
Kemudian persentase intensitas serangan tanaman yang terserang bulai.
Pengamatan dilakukan mulai 1, 2, dan 3 minggu setelah inokulasi P.maydis.
Selain itu juga dilihat apakah tanaman jagung dapat membentuk tongkol pada masa panen.
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL
KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya
Tabel 1. Anggaran Biaya
No
|
Jenis Pengeluaran
|
Biaya
|
1
|
Peralatan penunjang
|
Rp. 4.096.000,00
|
2
|
Bahan habis pakai
|
Rp. 880.000,00
|
3
|
Perjalanan Kediri-Malang
untuk kegiatan penelitian di Lab Fitopatologi FP UB
|
Rp. 450.000,00
|
4
|
Lain-Lain : Kertas, biaya
print,fotocopy, jilid
|
Rp. 370.000,00
|
Jumlah
|
Rp. 5.796.000,00
|
4.2. Jadwal Kegiatan
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
Kegiatan
|
Bulan (2013)
|
||||||||||||||||||||
Bulan 1
|
Bulan 2
|
Bulan 3
|
Bulan 4
|
Bulan 5
|
|||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
Persiapan Penelitian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Isolasi bakteri rimpang lengkuas merah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Perlakuan Benih
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pengamatan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pengumpulan dan pengolahan data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Analisis Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Laporan Monitoring
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Monitoring
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Laporan Akhir
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
DAFTAR PUSTAKA
AAK., 1993. Budidaya Tanaman
Jagung. Kanisius, Yogyakarta.
Djafaruddin, 2000. Dasar-dasar
Pengendalian Penyakit Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta
Darwis
, S.N., M. Indo dan S. Hasiyah. 1991. Tumbuhan Obat Famili Zingiberaceae.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Bogor.
Petrini O, Sieber TN, Toti L, dan Viret
O. Ecology metabolite production and substrate utilization in endophytic fungi.
Natural Toxins 1992. 1:185-196.
Rukmana, 1997. Tanaman Jagung. http://wahyuaskari.wordpress.com/akademik/
tanaman-jagung/
diakses tanggal 3 Februari 2013
Rutgers,
A.A.L. (1916), De Peronospora-ziekte der mais (omo liyer). Med. Lab. Plziekten 22.
Semangun,
H. and H. Sumadi (1971, The influence of guttation water of maize seedlings on Sclerospora maydis. Proc. Workshop VII Inter-Asian
Corn Prog.,Los Banos: 101-104.
Sinaga,
E. 2000.Alpinia galangal (L.)Willd.Didalam.
www.warintek.apiji.or.id
/artikel/ttg_tanaman_obat/unas.
Suaramerdeka. 2012. 220 Hektare Lahan
Jagung Diserang Penyakit Bulai. http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/07/02/58576/220-Hektare-Lahan-Jagung-Diserang-Penyakit-Bulai.
Diakses tanggal 2 Februari 2013.
Sudjono,
M.S. and Sopandi. 1988. Pendugaan penurunan hasil jagung oleh penyakit bulai (P.
maydis) (Rac.) Shaw.Seminar Balittan Bogor, 1996.p.384-390.
Syukur, Cheppy. 2005. Pembibitan Tanaman
Obat, Jakarta : Panebar Swadaya.
Wakman,
W. 2004. Penyakit bulai pada tanaman jagung di Indonesia : masalah, penelitian
dan cara mengatasinya. Prosiding Seminar Tahunan PFI Komda Sulsel.
Wardana,
H.D., N.S Barwa, A. Kongsjahju, M.A. Iqbal, M. Khalid, dan R.R. Taryadi. 2002.
Budi Daya Secara Organik Tanaman Obat Rimpang. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lampiran 1. Biodata
Ketua dan Anggota
A.
Identitas Diri
No
|
Nama Lengkap (dengan gelar)
|
Mochamad Adi Satriyo
|
1
|
Jenis Kelamin
|
L
|
2
|
Program Studi
|
Pertanian/Agroekoteknologi
|
3
|
NIM
|
125040200113003
|
4
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Kediri, 19 Agustus 1993
|
5
|
E-mail
|
|
6
|
No telpon/HP
|
085645732873
|
B. Riwayat Pendidikan
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
Nama Institusi
|
SD Negeri Jongbiru
|
MTsN Mojoroto
|
SMA PAWYATAN DAHA
|
Jurusan
|
|
|
IPA
|
Tahun Masuk-Lulus
|
2000-2006
|
2006-2009
|
2009-2012
|
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
|
Nama
Pertemuan Ilmiah/ Seminar
|
Judul
Artikel Ilmiah
|
Waktu
dan Tempat
|
1.
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
D. Penghargaan
dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,
asosiasi atau institusi lainnya)
No.
|
Jenis
Penghargan
|
Institusi Pemberian Penghargaan
|
Tahun
|
1.
|
Juara 2 OSN Fisika
|
Kota Kediri
|
2008
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Semua
data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan
secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
PKM-P “Eksplorasi Bakteri Endofit pada Rimpang Lengkuas Merah
yang Berpotensi Sebagai Antagonis Penyakit Bulai (Peronoschlerospora maydis) pada Tanaman Jagung“
Malang, 28
Oktober 2013
Pengusul,
(Mochamad Adi Satriyo)
A. Identitas Diri
No
|
Nama Lengkap (dengan gelar)
|
Risky Widayanti
|
1
|
Jenis Kelamin
|
P
|
2
|
Program Studi
|
Agroekoteknologi
|
3
|
NIM
|
125040200113002
|
4
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Kediri, 25 April 1993
|
5
|
E-mail
|
|
6
|
No telpon/HP
|
085730411598
|
B. Riwayat Pendidikan
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
Nama Institusi
|
SDN 1 Babadan
|
SMPN 1 Wates
|
SMKN 1 Plosoklaten
|
Jurusan
|
|
|
Pertanian
|
Tahun Masuk-Lulus
|
2000-2006
|
2006-2009
|
2009-2012
|
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
|
Nama
Pertemuan Ilmiah /
Seminar
|
Judul
Artikel Ilmiah
|
Waktu
dan Tempat
|
1.
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
D. Penghargaan
dalam 10 tahun Terakhir (dari
pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No.
|
Jenis
Penghargan
|
Institusi Pemberian Penghargaan
|
Tahun
|
1.
|
Juara 1 Lomba Tari
|
Kecamatan Plosoklaten
|
2011
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Semua
data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan
secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
PKM-P “Eksplorasi Bakteri Endofit pada Rimpang Lengkuas Merah
yang Berpotensi Sebagai Antagonis Penyakit Bulai (Peronoschlerospora maydis) pada Tanaman Jagung“
Malang, 28
Oktober 2013
Pengusul,
(Risky Widayanti)
A. Identitas Diri
No
|
Nama Lengkap (dengan gelar)
|
Nedha
|
1
|
Jenis Kelamin
|
P
|
2
|
Program Studi
|
Agroekoteknologi
|
3
|
NIM
|
115040201113002
|
4
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Kediri, 16 Maret 1993
|
5
|
E-mail
|
|
6
|
No telpon/HP
|
085733537767
|
B. Riwayat Pendidikan
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
Nama Institusi
|
SDN Klanderan
|
SMPN 1 Plosoklaten
|
SMAN 1 Gurah
|
Jurusan
|
|
|
IPA
|
Tahun Masuk-Lulus
|
1999-2005
|
2005-2008
|
2008-2011
|
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
|
Nama
Pertemuan Ilmiah /
Seminar
|
Judul
Artikel Ilmiah
|
Waktu
dan Tempat
|
1.
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
D. Penghargaan
dalam 10 tahun Terakhir (dari
pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No.
|
Jenis
Penghargan
|
Institusi Pemberian Penghargaan
|
Tahun
|
1.
|
Harapan 1 OSN
|
Kabupaten Kediri
|
2009
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Semua
data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan
secara hukum. Apabila di kem11udian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
PKM-P “Eksplorasi Bakteri Endofit pada Rimpang Lengkuas Merah
yang Berpotensi Sebagai Antagonis Penyakit Bulai (Peronoschlerospora maydis) pada Tanaman Jagung“
Malang, 28
Oktober 2013
Pengusul,
(Nedha)
A. Identitas Diri
1.
|
Nama Lengkap (dengan gelar)
|
Thalia Eka Vatikasari
|
2.
|
Jenis Kelamin
|
P
|
3.
|
Program Studi
|
Agribisnis
|
4.
|
NIM
|
135040118133005
|
5.
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Kediri, 29 Oktober 1995
|
6.
|
E-mail
|
|
7.
|
No telpon/HP
|
087759149506
|
B. Riwayat Pendidikan
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
Nama Institusi
|
SDN 1 Payaman
|
SMPN 1 Plemahan
|
SMAN 1 Plemahan
|
Jurusan
|
|
|
IPA
|
Tahun Masuk-Lulus
|
2001-2007
|
2007-2010
|
2010-2013
|
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No.
|
Nama
Pertemuan Ilmiah/ Seminar
|
Judul
Artikel Ilmiah
|
Waktu
dan Tempat
|
1.
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
D. Penghargaan
dalam 10 tahun Terakhir (dari
pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No.
|
Jenis
Penghargan
|
Institusi Pemberian Penghargaan
|
Tahun
|
1.
|
Juara 2 English Speech Contest
|
Kabupaten Kediri
|
2012
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Semua
data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.
Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah
PKM-P “Eksplorasi Bakteri Endofit pada Rimpang Lengkuas Merah
yang Berpotensi Sebagai Antagonis Penyakit Bulai (Peronoschlerospora maydis) pada Tanaman Jagung“
Malang, 28
Oktober 2013
Pengusul,
(Thalia Eka Vatikasari)
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Tabel 3. Peralatan Penunjang
No.
|
Material
|
Justifikasi
Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga
Satuan
|
Keterangan
|
1.
|
Glass House
|
Untuk tempat
penelitian
|
3 Bulan
|
Rp
1.000.000,00
|
Rp
1.000.000,00
|
2.
|
Pickup
|
Mengangkut bahan
|
1 Kali
|
Rp
500.000,00
|
Rp
500.000,00
|
3.
|
Ruang Kultur
|
Tempat isolasi bakteri
|
6 Kali
|
Rp 200.000,00
|
Rp 200.000,00
|
4.
|
Autoclave
|
Untuk
mensterilkan alat
|
3 Kali
|
Rp 100.000,00
|
Rp 100.000,00
|
5.
|
Sewa Lab. Bakteri
|
Lab. Penelitian
|
4 Bulan
|
Rp 200.000,00
|
Rp 200.000,00
|
6.
|
Sekop
|
Memasukkan tanah
ke dalam polybag
|
4 Buah
|
Rp.
400.000,00
|
Rp.
400.000,00
|
7.
|
Polybag
|
Tempat media
tanam
|
3 Lusin
|
Rp. 90.000,00
|
Rp. 90.000,00
|
8.
|
Tong
|
Menyimpan media
|
3 Buah
|
Rp.
250.000,00
|
Rp.
250.000,00
|
9.
|
Petridish Besar
|
Wadah perendaman
|
15 Buah
|
Rp.
300.000,00
|
Rp.
300.000,00
|
10.
|
Petridish Kecil
|
Wadah pengamatan
bakteri
|
35 Buah
|
Rp 375.000,00
|
Rp 375.000,00
|
11.
|
Erlenmeyer
|
Mensterilkan alat
|
10 Buah
|
Rp.
300.000,00
|
Rp.
300.000,00
|
12.
|
Ose
|
Mengambil bakteri
|
2 Buah
|
Rp.
20.000,00
|
Rp.
20.000,00
|
13.
|
Bunsen
|
Mensterilkan alat
|
3 Buah
|
Rp.
36.000,00
|
Rp.
36.000,00
|
14.
|
Tabung reaksi
|
Wadah suspensi
|
10 Buah
|
Rp. 75.000,00
|
Rp. 75.000,00
|
15.
|
Gelas ukur
|
Mengukur volume
suspensi
|
4 Buah
|
Rp. 200.000,00
|
Rp. 200.000,00
|
16.
|
Benih Jagung
|
Bahan pengamatan
|
1 Kg
|
Rp 35.000,00
|
Rp 35.000,00
|
17.
|
Pengaduk L
|
Mengaduk suspensi
|
2 Buah
|
Rp 15.000,00
|
Rp 15.000,00
|
SUB TOTAL
|
Rp. 4.096.000,00
|
No.
|
Material
|
Justifikasi
Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga Satuan
|
Keterangan
|
1.
|
Alkohol 95%
|
Sebagai pensteril bahan
|
5 Liter
|
Rp
200.000,00
|
Rp
200.000,00
|
2.
|
Formalin 40%
|
Sebagai pengawetan tanah
|
2 Liter
|
Rp
50.000,00
|
Rp
50.000,00
|
3.
|
Aquadesh Steril
|
Sebagai pelarut
|
3 Liter
|
Rp
100.000,00
|
Rp
100.000,00
|
4.
|
Tanah
|
Sebagai media tanam
|
30 Kg
|
Rp
150.000,00
|
Rp
150.000,00
|
5.
|
Kertas label
|
Sebagai tanda perlakuan
|
2 Buah
|
Rp. 20.000,00
|
Rp. 20.000,00
|
6.
|
Kantung plastik
|
Sebagai pembungkus label
perlakua
|
9 Buah
|
Rp. 45.000,00
|
Rp. 45.000,00
|
7.
|
Alumunium foil
|
Wadah bahan steril
|
5 Buah
|
Rp.
40.000,00
|
Rp.
40.000,00
|
8.
|
Kapas
|
Mengeringkan bahan
|
4 Buah
|
Rp. 30.000,00
|
Rp. 30.000,00
|
9.
|
Spiritus
|
Mensterilkan alat
|
3 Liter
|
Rp
45.000,00
|
Rp
45.000,00
|
10.
|
Media NA
|
Tempat perkembangbiakan
bakteri
|
45 Gram
|
Rp. 200.000,00
|
Rp. 200.000,00
|
SUB TOTAL
|
Rp. 880.000,00
|
Tabel 4. Bahan Habis Pakai
Tabel 5. Perjalanan
No.
|
Material
|
Justifikasi
Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga
Satuan
|
Keterangan
|
1.
|
Perjalanan Kediri
– Malang
|
Sebagai kegiatan
penelitian di Malang
|
2 kali
|
Rp
450.000,00
|
Rp
450.000,00
|
SUB TOTAL
|
Rp. 450.000,00
|
Tabel 6. Lain-lain
No.
|
Material
|
Justifikasi
Pemakaian
|
Kuantitas
|
Harga
Satuan
|
Keterangan
|
1.
|
Kertas
|
Bahan print
|
2 Rim
|
Rp
80.000,00
|
Rp
80.000,00
|
2.
|
Biaya Print
|
Pembukuan
|
150 Hal
|
Rp
80.000,00
|
Rp
80.000,00
|
3.
|
Foto copy
|
Penggandaan
|
150 Hal
|
Rp
150.000,00
|
Rp
150.000,00
|
4.
|
Biaya jilid
|
Pembukuan
|
5 Jilid
|
Rp
60.000,00
|
Rp
60.000,00
|
SUB TOTAL
|
Rp 370.000,00
|
||||
|
Lampiran 3. Susunan
Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No.
|
Nama
/ NIM
|
Program
Studi
|
Bidang
Ilmu
|
Alokasi
Waktu (jam/minggu)
|
Uraian
Tugas
|
1.
|
Mochamad Adi
Satriyo
|
Agroekoteknologi
|
Exact
|
16 jam/minggu
|
Ketua Peneliti
|
2.
|
Risky Widayanti
|
Agroekoteknologi
|
Exact
|
16 jam/minggu
|
Koordinator
Lapang
|
3.
|
Nedha
|
Agroekoteknologi
|
Exact
|
16 jam/minggu
|
Teknisi
|
4.
|
Talia Eka
Vatikasari
|
Agribisnis
|
Exact
|
16 jam/minggu
|
Bendahara dan
Administrasi
|
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih